![]() |
Foto: Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi. |
PARAGRAF- Angka positif baru COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali bertambah 90 kasus sehingga total secara keseluruhan semenjak penyakit itu muncul mencapai 6.794 orang.
"Dari 291 sampel yang diperiksa, hasil 193 sampel negatif, 8 sampel positif ulangan, dan 90 sampel kasus baru positif COVID-19," kata Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi di Mataram, Rabu (20/1/2020).
Ia menyebutkan, jumlah penambahan kasus terbanyak terjadi Kota Mataram 24 kasus, Kabupaten Sumbawa 23 kasus, Kota Mata Bima 13 kasus, Kabupaten Lombok Timur 10 kasus, Kabupaten Bima dan Lombok Barat masing-masing 7 kasus, Dompu 2 kasus, Sumbawa Barat 1 kasus dan luar provinsi 3 kasus, sehingga totalnya menjadi 90 kasus.
Selain temuan kasus baru, kata Gita, berdasarkan laporan yang diterima Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTB, terdapat 103 orang yang dinyatakan sembuh. Perinciannya, Kota Mataram 48 orang, Kabupaten Bima 46 orang, Kabupaten Sumbawa 5 orang, Lombok Timur 3 orang, dan luar provinsi 1 orang, sehingga totalnya menjadi 103 orang.
"Hari ini juga terdapat 3 penambahan kasus kematian baru, yakni pasien dengan nomor 5.960, laki-laki berusia 38 tahun, penduduk Desa Paokmotong, Kecamatan
Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. Pasien nomor 6.620, laki-laki berusia 52 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kota Mataram dan pasien nomor 6.729 juga laki-laki berusia 26 hari warga Kelurahan Kekalik Jaya, Kota Mataram," terangnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB ini, menambahkan dengan adanya tambahan 90 kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19, 103
tambahan sembuh baru, dan 3 kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19
di Provinsi NTB menjadi sebanyak 6.794 orang. Perinciannya 5.442 orang sudah sembuh,
319 orang meninggal dunia, serta 1.033 orang masih positif.
Karena itu, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19 petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
"Kepada petugas kesehatan di kabupaten dan kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19," katanya. (*)